Senin, 21 Desember 2015

JAKARTA – UKM yang selama ini ‎mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM diharapkan ‘naik kelas’, jangan jalan di tempat terkait pengembangan usahanya. “Untuk naik kelas, UKM itu harus kreatif. Setelah kreatifitas terpenuhi, diharapkan mampu meningkatkan produktifitas. Barulah masuk ke tahap profit. Setelah profit, UKM harus tetap meningkatkan kreatifitas, yang baru ujungnya bakal pula meningkatkan produktifitas dan profit”, jelas Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dalam acara Temu Mitra Nasional 2015 LPDB-KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/11).
Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram, Direktur Utama LPDB KUMKM Kemas Danial dan Pengurus Koperasi Pekerja Seni Indonesia (KOPSI) membuka Temu Mitra Nasional LPDB-KUMKM 2015 di Jakarta.19/11/15
Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram, Direktur Utama LPDB KUMKM Kemas Danial dan Pengurus Koperasi Pekerja Seni Indonesia (KOPSI) membuka Temu Mitra Nasional LPDB-KUMKM 2015 di Jakarta.19/11/15
Apalagi, lanjut Menkop, suku bunga kredit LPDB pun sudah diturunkan secara signifikan. “Maka, kalau suku ‎bunga sudah turun namun masih tetap macet dalam pengembaliannya, itu namanya moral hazzard”, tandas Puspayoga.
Puspayoga mengakui bahwa ‎meski LPDB merupakan lembaga yang cukup fleksibel sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan KUMKM, namun masih memiliki keterbatasan. “Salah satunya adalah belum adanya kantor perwakilan di daerah”, ungkap dia.
Oleh karena itu, kata Puspayoga, LPDB terus melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, terutama di daerah. Salah satu contohnya, kerjasama dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Provinsi Lampung, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Purworejo.
“Diharapkan dengan adanya kerjasama ini, penyaluran dana bergulir LPDB akan semakin cepat dan merata ke seluruh daerah”, papar Menkop. Selain bekerjasama dengan BLUD, LPDB juga telah bekerjasama dengan Perum Jamkrindo, dan perusahaan penjamin kredit daerah (Jamkrida).
Pada tahun 2016, LPDB telah menyiapkan dana sebesar Rp1,55 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dan UKM di seluruh Indonesia. Dirut LPDB-KUMKM Kemas Danial mengatakan, tujuan dari acara Temu Mitra Nasional 2015 ini adalah untuk mempererat hubungan antara LPDB dengan mitra-mitranya. Sehingga, dapat menjaga tingkat kepatuhan mitra dalam pemanfaatan dana bergulir yang disalurkan oleh LPDB. “LPDB sebagai BLU di bawah Kementrian Koperasi dan UKM terus melakukan perbaikan sistem terutama untuk prosedural permohonan maupun pengembalian pinjaman dari LPDB”, kata Kemas.
Kemas menambahkan, KUMKM sebagai mitra LPDB akan mengikuti sharing session. “Paling tidak, mereka bisa memahami secara jelas Prosedur akses pembiayaan yang terus diperbaiki guna peningkatan pelayanan kami”, kata Kemas.
Sejak tahun 2008 sampai sekarang, LPDB telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp6,3 triliun kepada lebih dari 4.000 mitra yang tersebar di Indonesia. “Bunga yang kami tawarkan pun cukup kompetitif, yaitu hanya sebesar 5 persen pertahun (sliding) untuk sektor riil, dan 8 persen pertahun (sliding) untuk sektor simpan-pinjam”, jelas Kemas.

Humas Kementerian Koperasi dan UKM
http://www.depkop.go.id/

0 komentar:

Posting Komentar